Selamat Datang di Blog MYANTO OFFICIAL, Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semuanya! Aamiin
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. Ali bin Abi Thalib
Ciri kelalaian manusia adalah sering mengeluh ketika sedang diuji dan jarang bersyukur ketika mendapatkan nikmat
Halal bukan hanya masalah apa yang kita makan. Tapi juga apa yang kita kenakan dan sayangi.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. QS Al-Baqarah 216
Assalamu'alaikum Wr. Wb. ----- SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MYANTO OFFICIAL - Media Informasi, Komunikasi dan Publikasi ----- Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua!

Aku Malas Bila Ibu Datang

Selesai sudah masakanku. Oseng ikan asin dan sayur asam adalah nama menunya. Ini akhir bulan. Sisa keringat suamiku harus aku hemat-hemat. Di dalam dompetku ada dua ratus ribu. Biasanya cukup untuk satu Minggu menyambung pada gajian berikutnya. 

Kami baru saja selesai makan saat Ibu menelepon.

"Tik, Ibu ini lagi jalan ke rumahmu. Mumpung libur kerjanya. Kamu di rumah, 'kan?" katanya dari seberang.

Aku meneguk ludah. 

"Tik! Walah anak ini diajak omong kok malah ngelamun."

"I ... iya. Titik di rumah, Bu. Dua Minggu lalu, 'kan Titik sudah jenguk Ibu. Nginap satu Minggu lagi. Seharusnya, Ibu nggak perlu repot-repot ke mari. Liburan dipakai istirahat saja, 'kan enak," kataku sambil mengetuk-ngetukan jemariku ke meja.

"Bosan, Tik. Sudahlah. Tunggu Ibu, ya? Kamu sudah masak, 'kan? Ibu belum sarapan soalnya."

Aku menghela napas. Melirik ke atas meja lauk-pauk yang cukup untuk makan siang kami. 

"Sudah, Bu."

"Alhamdulillah. Yowes, Ibu tutup dulu. Assalamualaikum!"

Ibu menutup telepon lebih dulu.

Suamiku mendengkus. Mungkin dia dengar percakapanku dan Ibu. 

"Ibu kamu mau ke sini?"

"Iya, Mas. Sudah di jalan katanya."

"Hm ... kemarin, 'kan kamu dan Jaguar sudah ke sana satu Minggu. Ngapain Ibu ke sini lagi?" tanyanya sambil membaca koran.

"Masih kangen, Mas. Mumpung libur kerjanya." Aku mendekati Mas Leon, duduk di sampingnya.

"Ck!"

Aku menghela napas. Barangkali Mas Leon keberatan Ibu datang karena waktunya tidak tepat. Ini tanggal tua. Apa nanti yang akan kami suguhkan kepada Ibu? Tidak mungkin, 'kan bila ikan asin berturut-turut? Lagi pula, apa nanti kata Ibu bila kami menyajikan makanan tidak enak seperti ini untuknya? Sedangkan yang Ibu tahu, aku ini selalu makan enak. Hidup tidak kekurangan. Tidak pusing memikirkan besok uang cukup untuk beli makan atau tidak. Itu semua karena aku tidak pernah mengeluh padanya. 

Aku selalu mengatakan bahwa semua baik-baik saja, padahal suamiku sedang sepi pekerjaannya. Aku sudah makan, padahal hari itu puasa karena beras tinggal satu gelas. Aku makan daging, padahal lauk-pauk yang ada hanya tahu, tempe, dan ikan teri. Lalu ketika Ibu meminta dibelikan gamis untuk bekerja, aku selalu membelikannya tanpa mengatakan bila aku sedang tidak punya uang. Itu pun aku membelinya dengan menyicil ke tetangga. Terkadang aku ingin bekerja saja, tetapi Mas Leon tidak ikhlas bila Jaguar diurus oleh orang lain. Aku maklumi alasannya, karena Jaguar anak spesial. Berdagang online juga tidak memungkinkan karena ponsel kami cuma satu. Biasanya, dibawa Mas Leon ke mana-mana.

Aku baru saja memandikan Jaguar ketika Ibu datang. Kulihat wajahnya begitu bahagia. Mata jelinya berbinar bahagia. Aku pun bahagia melihat Ibu datang. Pelukan, ciuman ia daratkan padaku, dan Jaguar. Meski aku telah berumah tangga dan memiliki anak, bagi Ibu aku tetap anak kecil. 

"Duh, gantengnya cucuku. Sudah makan kamu, Nak?" tanyanya pada Jaguar. 

"Kami sudah makan, Bu. Ayo Ibu makan dulu. Katanya belum sarapan, to?"

Ibu nyengir. Aku tersenyum melihatnya. Aku dudukkan Jaguar di kursi roda. Anakku itu sudah besar, jadi lumayan berat. Meski begitu, aku tidak merasa bahwa dia benar-benar berat.

"Kok tumben masak ikan asin, Tik?" tanyanya saat aku membuka tudung saji.

"Iya, Bu. Requestnya Mas Leon. Bosan makan ikan, dan daging-dangingan," jawabku tak berani menoleh padanya.

"Oh ... gitu. Yawes nggak apa-apa. Sini buruan, Ibu sudah lapar!"

"Iya. Ibu tunggu di depan saja, ya. Nanti piringnya Titik antar."

"Iya!"

Aku menatap punggung ringkih Ibu dengan mata sayu. Merasa bersalah karena telah berbohong padanya. Namun, aku menikmati kebohongan ini. Setidaknya, Ibu tidak kepikiran tentang nasibku, menantu, dan cucunya.

*

"Enak, Tik. Tambah jago saja kamu masaknya. Ibu nambah, yo?"

Aku tersenyum mengiyakan. Mengambil alih piring Ibu, mengisinya dengan nasi, dan lauk-pauk lagi, lalu memberikannya kepada Ibu.

"Suamimu mana?"

"Di bengkel, Bu."

"Kerjaannya stabil, 'kan?"

"Alhamdulillah stabil, Bu. Setiap hari pasti ada saja pelanggannya. Berkat do'a Ibu ini." Aku mencolek pipi halus Ibu, menggodanya yang sedang menguyah.

"Juga karena kamu ini anak berbakti, jadi Allah sayang sama kamu, cukupkan rezeki kamu. Keren kamu, Tik!"

Oh Ibu ... anak berbakti ini yang selalu membohongimu, Bu.

*

Aku membuka rice cooker nasi tinggal satu piring. Inisiatif aku mencuci beras lagi, memasaknya jadi nasi. Tidak pusing aku masalah pernasian, yang kupikirkan sekarang adalah lauknya.

"Tik!" tegur Ibu ketika aku melamun di ruang makan.

"Dalem, Bu? Ibu sudah bangun? Ibu lapar, nggak? Mau makan siang?" tanyaku.

"Nggak! Ibu masih kenyang. Kamu nggak ngirim Leon makan siang?"

Aku tersentak. Aku kelupaan.

"Astaghfirullah! Aku kelupaan, Bu. Sebentar, ya, Bu. Aku siap-siap dulu."

Buru-buru aku menyiapkan makan siang Mas Leon. Memasukkan sisa nasi satu piring tadi ke kotak bekal, menuangkan ikan asin yang tinggal beberapa biji, lalu sayur asam ke dalam plastik. 

"Aku pergi dulu, Bu. Nitip Jaguar, ya!"

"Iya, hati-hati."

*

Cuaca panas sekali hari ini. Meski begitu, aku tetap mengayuh sepedaku ke bengkel tempat Mas Leon bekerja. Dia sedang memperbaiki sebuah motor. Bajunya hitam semua, wajahnya kusam, dan keringatnya mengalir deras. Tangan kokohnya cekatan memutar roda motor itu. 

"Mas!" panggilku.

Mas Leon menoleh. Sedikit senyum ia sunggingkan. Jelas sekali dia sedang marah karena aku terlambat mengirim makan.

"Letakkan di sana saja, Dik. Mas masih sibuk," katanya melanjutkan pekerjaan.

"Maaf telat ngirimnya ya, Mas. Segera di makan, takut nanti nasinya dingin."

"Hm ...," jawabnya singkat tak mengacuhkan ku.

"Aku pergi. Assalamualaikum."

Aku kembali mengayuh sepedaku setelah jawaban salamnya. Aku melihat pedagang es campur. Pasti Ibu senang bila aku membelikannya satu bungkus. 

"Satu, ya, Bang."

"Baik, Bu."

Tak sampai lima menit aku menunggu, es campur itu telah siap aku bawa pulang.

"Berapa, Bang?"

"Delapan ribu, Bu."

Aku menyerahkan uang pas. Kukayuh lagi sepeda dengan lebih semangat. Bayangan Ibu menikmati es campur terputar sepanjang perjalanan.

*

Aku memarkir sepeda. Kulihat Ibu menyuapi Jaguar makan. Aku terkejut karena Ibu menyuapi Jaguar dengan sup buntut. 

"Ibu beli?"

"Nggak. Dikasih tadi sama Mirna. Katanya, dia masak kebanyakan."

Dahiku mengernyit. Mirna, tetanggaku sama sepertiku. Kami hidup dengan sederhana. Jelas perkataan Ibu tidak masuk ke dalam otakku.

"Kamu makan, sana! Dikasih banyak sama Mirna. Ibu juga sudah makan. Iya, 'kan, Jaguar?"

Jaguar mengangguk. Aku tidak ambil pusing lagi perihal sup buntut. Selain karena tidak suka berdebat, aku juga sudah lapar. 

*

"Wah es campur! Enak ini!" pekik Ibu antusias ketika aku menghidangkan es campur padanya.

"Enak, Bu. Es campur ini terkenal sekali di sini. Ibu harus coba," kataku menyuapkan satu sendok untuk Ibu.

Tangan Jaguar bergerak-gerak. Rupanya, anak tampanku itu ingin es campur juga.

"Nenek siapin, nih. Hm ... enak, to?" 

Jaguar mengangguk sambil tersenyum.

"Pintar sekali cucuku ini."

Aku tersenyum. 

"Ibu rencana pulang kapan?" tanyaku.

"Dua hari lagi. Boleh, ya?"

"Boleh dong, Bu. Titik senang Ibu datang mengunjungi kami," kataku.

Jujur saja, didatangi orang tua itu seperti oase di gurun pasir. Rasanya hari-hari berat tidak terasa karena senyum mereka seperti obat. 

*

Mas Leon pulang sedikit lebih malam dari biasa. Mas Leon menghampiri Ibu yang kebetulan masih terjaga di depan TV. Di tangan Mas Leon tergantung satu kantung plasti.

"Assalamualaikum, Bu. Maaf Leon harus lembur. Ini Leon bawakan terang bulan kesukaan Ibu," katanya menyalami Ibu lalu meletakkan kantung plastik itu di atas meja. Mas Leon memintaku mengambilkan piring. Tentu langsung aku turuti. Ku lirik kardus kemasan terang bilang itu. Rupanya, terang bulan yang sedang hits saat ini. Satu loyang dengan kombinasi dua rasa saja harganya di atas dua puluh ribu. Sepadan sekali dengan rasanya yang enak.

Ibu sumringah. Ibu dan makanan manis itu seperti gagang dan pintu, tidak terpisahkan. Tak henti-hentinya aku berterimakasih kepada Mas Leon karena telah berbaik hati kepada Ibu. Membawakan makanan kesukaan Ibu. Mas Leon tersenyum. Meski begitu, aku tahu kepalanya pusing mengingat bertambahnya pengeluaran hari ini. Namun, dia sungguh baik kepada Ibu. Mulutnya boleh saja keberatan, tapi hatinya tak tega bila menolak Ibu.

*

Dua hari berlalu. Dalam dua hari itu aku selalu memberikan yang terbaik untuknya. Rendang daging sapi di hari pertama, dan gurame bakar  di hari selanjutnya. 

"Ibu pulang dulu. Kamu hati-hati di rumah, jagain Jaguar. Jangan telat makan." Ibu menasihatiku dengan berkaca-kaca. Mungkin, ia masih berat meninggalkan kami. 

"Iya, Bu. Ibu juga jaga kesehatan, jangan telat makan. Vitaminnya juga diminum rutin, ya, Bu," pesanku menyinggung vitamin yang setiap bulan aku kirimkan untuknya. 

Ibu mengangguk, menyeka sudut matanya, lalu naik ke atas motor Mas Leon. 

"Assalamualaikum!" 

"Wa'allaikumsallam."

Aku menghela napas berat. Jujur saja, aku juga berat melihat Ibu pergi. Ku lihat lagi dompet di atas meja. Sisa tujuh puluh lima ribu. Helaan napas ku semakin berat saja. 

*

Siang harinya Mirna menyapa ku yang sedang menyuapi Jaguar makan.

"Sudah pulang Ibumu, Tik?"

"Sudah, Mir. Omong-omong, terimakasih ya sup buntutnya."

Mirna mengangkat sebelah alis.

"Aku yang harusnya terimakasih, Tik. Ibumu itu baik sekali sudah membelikanku sup buntut."

Deg!!!

Aku tertegun.

"Dia juga belikan Surya es krim satu tepak."

"Kamu bertemu Ibu di mana?"

"Di warung Bu Hamidah. Kami bercerita-cerita sedikit. Semoga Ibumu sehat selalu, Tik. Orang seperti beliaulah yang selalu membuatku iri. Aku pergi dulu."

Aku masih tertegun, lambat mencerna perkataan Mirna.

*

Aku menunggu Mas Leon pulang untuk meminjam ponselnya. Mau menanyakan pada Ibu kebenarannya. Tadi, saat Mirna mengatakan warung Bu Hamidah, aku langsung teringat sesuatu.

"Sudah lunas semua, Tik. Ibumu yang bayar." Begitulah kata Bu Hamidah saat kutanya perihal hutangku. Aku menangis begitu saja. Ibuku itu ...

Sambil menunggu, aku bersihkan kamar yang semalam Ibu tempati. Air mata masih tak bisa berhenti.

Aku terkejut sekali lagi, menangis semakin jadi, ketika bantal bekas ia tidur aku angkat. Sepuluh lembar uang seratus ribu yang di satukan dengan streples tergeletak begitu saja. Di sana ada tulisan.

"Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk Ibu. Sungguh Allah teramat baik hati menjadikanmu anakku. Sedikit tanda cinta Ibu berikan. 

Untuk anak Ibu yang selalu berbohong. Namun, Ibu begitu bangga karenanya. Sehat-sehat anakku, menantuku, cucuku."
.

Sumber : FB. Yono
comments | | Baca Selengkapnya...

Kyai Kampung


Mungkin guru ngaji kita adalah seorang kyai yang sederhana, tidak rupawan, tidak ahli ceramahan, tidak dapat gajian, tidak punya gelar pendidikan, tidak dikenal banyak orang, tidak pernah tampil di TV, radio dan koran. Bahkan, mungkin penampilannya terkesan kampungan.

Tapi taukah anda, merekalah yg mempunyai jasa besar kpd kita smua, merekalah yg membangun karakter kita pertama kali.

Untuk guru ngaji kita, Al Fatihah...
comments | | Baca Selengkapnya...

Sebutan Nama Pemimpin Agama di Indonesia


Tahu sebutan nama pemimpin agama di Indonesia merupakan salah satu syarat dalam SKU Pramuka Penggalang, yaitu materi SKU Penggalang Ramu Nomor 1; "Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah" yang salah satu pencapaiannya dengan mengetahui sebutan nama pemimpin umat dari setiap golongan agama di Indonesia. Pun kerap menjadi materi dalam kegiatan Pesta Siaga bagi pramuka siaga.

Pemimpin agama adalah orang-orang yang memimpin sekelompok umat beragama dalam menjalankan kegiatan beribadah atau kegiatan keagamaan yang lain. Karena di Indonesia terdapat enam agama yang diakui maka kali ini akan dibahas enam pemimpin umat beragama di Indonesia yang meliputi:
  1. Pemimpin agama Islam
  2. Pemimpin agama Kristen Katolik
  3. Pemimpin agama Kristen Protestan
  4. Pemimpin agama Budha
  5. Pemimpin agama Hindu
  6. Pemimpin agama Kong Hu Cu


Bagi adik-adik calon pramuka penggalang ramu maupun bagi kakak-kakak pembina dan pembantu pembina penggalang, daftar sebutan nama pemimpin umat dari setiap golongan agama di Indonesia ini dapat menjadi pedoman dalam uji Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu.

A.     Jenis dan Nama Pemimpin Agama

Daftar jenis dan nama (sebutan) para pemimpin umat dari setiap golongan agama.
            1.      Pemimpin agama Islam
ü  Ulama
ü  Kyai
ü  Ustadz
ü  Habib
            2.      Pemimpin agama Katolik
ü  Romo
ü  Uskup
ü  Paus
ü  Biarawan (laki-laki) atau Biarawati (perempuan)

            3.      Pemimpin agama Kristen
ü  Pendeta
ü  Biarawan (laki-laki) atau Biarawati (perempuan)

            4.      Pemimpin agama Budha
ü  Bhiksu (laki-laki) atau bhiksuni (perempuan)
ü  Pandita
ü  Bante

            5.      Pemimpin agama Hindu
ü  Pedanda
ü  Pandita
ü  Sulinggih

            6.      Pemimpin agama Kong Hu Cu
ü  Jiao Sheng (Penebar Agama)
ü  Wen Shi (Guru Agama)
ü  Xue Shi (Pendeta)
ü  Zhang Lao (Tokoh Sesepuh)

Semoga daftar nama dan sebutan para pemimpin agama ini dapat membantu adik-adik pramuka penggalang dan kakak-kakak pembina maupun pembantu pembina dalam melaksanakan ujian Syarat Kecakapan Umum.

comments | | Baca Selengkapnya...

Hari Besar Agama Libur Keagamaan


SKU Hari Besar Agama dan Libur Keagamaan di Indonesia ini menjadi salah satu poin dalam SKU Penggalang Ramu. Dalam Kecakapan Umum Pramuka Penggalang Ramu mensyaratkan calon pramuka penggalang mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agama, baik hari libur nasional keagamaan maupun hari keagamaan nasional di Indonesia sesuai dengan golongan agamanya.

Syarat yang tertuang dalam SKU nomor dua ini selengkapnya berbunyi: "Dapat mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agama" dengan pencapaian pengisian SKU meliputi:
Menyebutkan hari libur nasional keagamaan di Indonesia, sesuai golongan agamanya.
Menyebutkan hari keagamaan nasional di Indonesia, sesuai golongan agamanya.

A.  Hari Libur Nasional Keagamaan di Indonesia

Hari libur nasional keagamaan merupakan hari-hari besar agama di Indonesia yang kemudian ditetapkan menjadi hari libur nasional. Penetapannya melalui melalui SKB (Surat Keputusan Bersama) empat menteri yaitu Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB), dan Menteri Agama (Menag).



Adapun hari besar agama di Indonesia yang ditetapkan menjadi hari libur nasional keagamaan antara lain:
1.      Untuk Agama Islam:
§  Tahun Baru Hijriyah
Merupakan perayaan tahun baru islam yang diperingati setiap tanggal 1 Muharam dalam sistem penanggalan Hijriyah.
§  Maulid Nabi Muhammad SAW.
Merupakan peringatan peristiwa lahirnya Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal sistem penanggalang Hijriyah.
§  Isra Mikraj
Merupakan peringatan peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad SAW yang diperingati pada tanggal 27 Rajab (Hijriyah). Isra merupakan peristiwa diberangkatkannya Nabi Muhammad oleh Allah dari Masjidil Haram (Mekkah) menuju Masjidil Aqsa (Palestina) yang dilanjutkan dengan Mikraj yaitu Nabi Muhammad SAW dinaikkan dari bumi ke Sidratul Munthoha untuk menerima perintah kewajiban sholat. Peristiwa ini terjadi dalam waktu semalam.
§  Hari Raya Idul Fitri
Merupakan hari raya Islam yang diperingati pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Hijriyah sebagai akhir dari pelaksanaan ibadah puasa.
§  Hari Raya Idul Adha
Merupakan hari raya Islam yang diperingati pada tanggal 10 Dzulhijah. Idul Adha menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji dan pelaksanaan ibadah qurban.

2.      Untuk Agama Katolik dan Kristen:
§  Wafat Isa Almasih
Merupakan peringatan wafatnya Isa Almasih yang dikenal juga sebagai Jumat Agung. Jumat Agung diperingati pada hari Jumat sebelum Paskah.
§  Kenaikan Isa Almasih
Merupakan hari raya Kristen untuk memperingati peristiwa naiknya Yesus ke surga yang diperingati pada hari ke-40 setelah Paskah.
§  Hari Natal
Merupakan hari raya Kristen yang diperingati pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.

3.      Untuk Agama Budha:
§  Hari Raya Waisak:
Waisak dirayakan pada bulan Mei saat terang bulan untuk memperingati peristiwa lahirnya Siddharta (623 SM), Siddharta menjadi Budha (588 SM), dan wafatnya Budha Gautama (543 SM)

4.      Untuk Agama Hindu:
§  Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka)
Merupakan perayaan tahun baru Hindu. Perayaan tahun baru ini dimulai dengan kegiatan menyepi yang bertujuan untuk untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

5.      Untuk Agama Khong Hu Chu:
§  Tahun Baru Imlek
Merupakan perayaan tahun baru dalam sistem penanggalan Tionghoa.

B.  Hari Keagamaan Nasional di Indonesia

Hari keagamaan nasional merupakan hari-hari besar agama di Indonesia baik yang ditetapkan menjadi hari libur nasional keagamaan maupun tidak. Hari-hari ini mempunyai nilai penting bagi masing-masing pemeluk agama. 

Adapun hari keagamaan untuk masing-masing agama di Indonesia adalah hari-hari sebagai mana tersebut dalam daftar Hari Libur Nasional Keagamaan di atas ditambah dengan hari-hari lain yang meliputi:
1.      Untuk Agama Islam:
    • Asyura (10 Muharam); banyak peristiwa penting seperti: Allah menciptakan 'Arasy, Nabi Nuh selamat dari banjir, Nabi Ibrahim diselamatkan dari api raja Namrud, Nabi Musa membelah laut, dll.
    • Nisyfu Sya’ban (15 Sya’ban); malam dibukanya 300 pintu rahmat. 
    • Nudzulul Quran (17 Ramadan); Turunnya Al Quran yang pertama kali. 

2.      Untuk Agama Katolik dan Kristen:
    • Paskah; merupakan hari untuk memperingari kebangkitan Yesus.
    • Pentakosta atau pantekosta; merupakan hari untuk memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.

3.      Untuk Agama Budha:
    • Kathina; merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa.
    • Asadha; merupakan peringatan peristiwa di mana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya, diperingati 2 bulan setelah Hari Raya Waisak.
    • Magha Puja; merupakan peringatan disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti Agama Buddha dan Etika Pokok para Bhikkhu.

4.      Untuk Agama Hindu:
    • Galungan; merupakan hari raya untuk memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma.
    • Kuningan; merupakan hari raya yang dirayakan oleh umat Hindu Darma di Bali
    • Saraswati; merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan.

5.      Untuk Agama Khong Hu Chu:
·    Cap Go Meh; merupakan festival lampion yang menandai berakhirnya perayaan imlek.
·    Ceng Beng (Festival Qingming); merupakan ritual tahunan untu ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu
·    Peh Cun (Festival Perahu Naga)

Itulah daftar hari-hari besar agama di Indonesia baik peringatan hari perayaan keagamaan yang ditetapkan sebagai hari libur nasional keagamaan maupun tidak. Pada hari-hari tersebut, umat agama yang bersangkutan memperingatinya sebagai hari istimewa dan penting yang terkait dengan sejarah perkembangan agamanya bahkan terkait dengan peribadatan.

Dengan daftar ini harapannya para pramuka calon penggalang ramu dapat lebih mudah mempersiapkan diri untuk menyelesaikan SKU Pramuka Penggalang Ramu. Namun untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan utuh untuk masing-masing hari besar, tentunya dibutuhkan sumber ajar dan referensi lainnya.

comments | | Baca Selengkapnya...
*********
If you want to test someone’s character, give him respect. If he has good character, he will respect you more. If he has bad character, he will think is the best of all.
------------
Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki akhlak yang baik, maka dia akan lebih menghormatimu. Jika dia memiliki akhlak yang buruk, dia akan merasa dirinya yang paling baik.
BTCClicks.com Banner

BISNIS GRATIS

Statistik

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger