Oleh: Ahmad Nasikin S.Ag, S.Pd, M.Pd
KETIKA-seorang guru memasuki ruang kelas kemudian berdiri didepan kelas dan memulai bercerita kepada murid-murid tentang mata pelajaran bahasa inggris, tentunya guru berharap bahwa murid antusias dengan pelajaran yang diterangkannya. Hal ini sebagai upaya agar siswa berhasil didalam menuntut ilmu sekaligus sebagai tanggung jawab guru untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Adanya era globalisasi menuntut semua orang untuk mampu berbahasa Inggris. Sehingga bisa tercapai tujuan pendidikan, sebagaimana amanat UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dalam Bab II, pasal 3, dinyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negarayang bertanggungjawab”.
Namun didalam kenyataannya, motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris masih kurang optimal. Kurangnya percaya diri, banyaknya kosa kata baru dan struktur kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia, membuat banyak siswa yang malas atau cenderung malu untuk mengikuti pelajaran ini. Ada beberapa siswa seperti phobia terhadap pelajaran bahasa Inggris hingga kemudian ketakutan ini kemudian membuat para siswa tidak suka hingga berakibat hasil belajar siswa dibawah KKM.
Oleh karena itu, motivasi berprestasi, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap prestasi belajar. Maka sangat penting bagi guru untuk bisa membangkitkan motivasi belajar peserta didik di sekolah sebab motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Apabila guru dapat memberikan motivasi yang baik hingga terbaik kepada para siswa, maka dalam diri siswa akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Dengan memberikan motivasi yang baik dan sesuai, siswa (sebagai peserta didik) dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan belajar tersebut. Keberadaan motivasi juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negatif dari luar diri siswa. Hingga selanjutnya, keberadaan motivasi dapat membentuk kebiasaan siswa senang (fun) belajar yang ending-nya prestasi belajarnya pun dapat meningkat.
Mari motivasi para siswa kita agar mereka senantiasa senang belajar.
*)Ahmad Nasikin S.Ag, S.Pd, M.Pd
Korwil Pergunu Ex Karisidenan Semarang dan Staf Pengajar Pesantren Unwahas Semarang
Sumber : PERGUNU